Mari Pindahkan Ibukota RI Ke Kuala Lumpur

Disajikan oleh Erwin Jahja


Tidak salah kiranya jika Ibukota RI ini dipindahkan ke Kuala Lumpur sebagai salah satu solusi masalah kedua bangsa yang katanya serumpun itu. Bagaimana kalau Malaysia sebagai saudara yang lebih muda mengalah dengan saudara tuanya untuk kemudian berbesar hati mau memberikan Kuala Lumpur sebagai Ibukota RI. Tak ada yang dirugikan disini, banyak keuntungan yang didapat kedua belah pihak jika Malaysia mau bergabung dengan negeri ini sebagai propinsi ke 34.

Bagi saudara-saudaraku yang serumpun di Malaysia sana, janganlah engkau marah dengan wacana ini sebelum membaca tulisan ini dengan lengkap. Sebab jika ini terlaksana tentu sangat menguntungkan bagimu. Tentunya tidak akan ada lagi ribut-ribut pelanggaran batas wilayah antara kita, seperti insiden Tanjung Berakit yang baru lalu. Nelayan Malaysia bisa sebebas-bebasnya menangkap ikan diperairan Indonesia. Kemudian pulau Sipadan dan Ligitan bolehlah kalian kelola untuk menarik minat wisatawan di propinsi Malaysia, tak perlulah kita saling kokang senjata hanya untuk memperebutkan dua pulau yang luasnya tak lebih dari 4 kilometer persegi itu.

Sebagai propinsi termuda nanti, pastilah Malaysia akan menjadi perhatian pemerintah pusat sehingga apapun yang kalian lakukan untuk mengukuhkan Malaysia Trully Asia itu lebih cepat terwujud. Kemarahan masyarakat Indonesia atas klaim kebudayaan seperti reog, batik, tari pendet dan wayang tidak akan ada lagi setelah kalian bergabung dengan Indonesia. Sebab itu juga milik kalian kan?!

Bagaimanapun masyarakat Malaysia sebagian besarnya adalah keturunan suku-suku di Indonesia, tidak salah jika kekayaan kuliner seperti rendang, tempe, pecel lele dan lainnya juga menjadi milik kalian. Selain itu, kolektor-kolektor dan para pemburu naskah-naskah kuno dari negeri kalian tidak usah repot-repot lagi mencuri-curi naskah kuno melayu, minangkabau hingga naskah-naskah arab jawa itu. Silahkan kalian ambil dan rawat dengan baik di propinsi kalian sana, asal kalian mau bergabung dengan saudara tua ini.

Malaysia tidak usah khawatir akan rugi jika bergabung dengan Indonesia, selain yang disebutkan diatas tadi masih ada lagi keuntungan lainnya bagi kalian saudaraku. Semisal, lagu kebangsaan kalian “Negaraku” yang diklaim Indonesia sebagai miliknya karena lagu ini plagiat dari lagu “Terang Bulan.” Jika wacana ini terwujud dipastikan masyarakat Indonesia tidak akan mengoceh lagi tentang lagu ini.

Ah hampir saja terlupakan, bukankah hari kemerdekaan Malaysia itu tanggal 31 Agustus, sungguh berdekatan dengan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus. Bagaimana jika sebaiknya digabungkan dan diperingati hanya pada tanggal 17 Agustus saja saudaraku. Tentu kalian bertanya kenapa begitu ? Alasannya hanya untuk efisiensi saja. Lalu kenapa harus 17 Agustus kenapa bukan 31 Agustus ? Tak mungkinlah saudara yang lebih tua mengikuti saudara mudanya, selain itu bukankah kemerdekaan kalian itu adalah hadiah dari Britania Raya, sementara saudara tua kalian ini merdeka dengan perjuangan, darah dan air mata. Dikarena kemerdekaan yang hadiah itu, tentu kalian sedikit bingung menentukan pahlawan negeri ya. Bagaimana kalau orang-orang seperti Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Syahrir boleh kalian aku juga sebagi pahlawan dengan syarat bergabung ke Indonesia.

Semua rencana ini pastinya ada keuntungan dari kedua belah pihak, yah semacam simbiosis mutualisme lah. Indonesia akan diuntungkan jika pusat pemerintahan di pindah ke Kuala Lumpur, sebab Malaysia sudah cukup maju mengelola perkotaannya. Nantinya Jakarta hanya akan dijadikan pusat bisnis saja, sementara Putra Jaya tetap dijadikan pusat pemerintahan propinsi Malaysia. Lalu negara-negara bagian disana akan menjadi kabupaten-kabupaten. Propinsi dengan kabupaten-kabupatennya ini akan menjadi daerah percontohan bagi bagi propinsi dan kabupaten lainnya di Indonesia. Kemudian buruh-buruh migran Indonesia pastinya lebih terlindungi dari majikan-majikannya, sebab pemerintah pasti tak akan sungkan lagi menghukum warga negaranya sendiri.

Selanjutnya Negara yang besar ini dipastikan akan menjadi macan Asia bahkan mungkin menjadi polisi dunia menggantikan Amerika. Wacana yang menarik bukan.

16 Agustus 2010

This entry was posted on Senin, Agustus 16, 2010 and is filed under .